Translate !!

Jumat, 19 Desember 2014

Makalah Sistem Imun




MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
( Perananan Sistem Imun sebagai Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit )
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Patologi Umum

Logo Unsil.png




Oleh :
Kelas B
Ai Endah                                 144101073
Hassena Mahsus                      144101069
Hesty Amalia Maula D           144101075
Risti Husniawati                     144101048

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2014






LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN
Makalah ini telah diterima pada hari......................... tanggal................................
oleh
Dosen Mata Kuliah Patologi Umum


Nur Lina, S.KM., M.Kes (Epid)



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Mekanisme Pertahanan Tubuh : Peranan Sistem Imun sebagai Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Patologi Umum.
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan diri dari serangan benda asing yang masuk kedalam tubuh. Keberadaan sistem imun dalam tubuh manusia sangat penting, hal itu dikarenakan sistem imun akan menyerang antigen yang masuk kedalam tubuh sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit. Pada sistem imun terdapat istilah imunitas. Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh atau resistensi tubuh terhadap berbagai penyakit yang dapat membahayakan tubuh.
Akan tetapi, persoalan-persoalan yang dibahas dalam sistem imun tidaklah terbatas pada hal itu saja. Apa pengertian dari sistem imun? Apa saja peranan sistem imun bagi tubuh? Apa saja macam - macam sistem imun? Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem imun? Pertanyan inilah yang menjadi fokus makalah yang penulis susun.
            Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Nur Lina, S.KM., M.Kes (Epid)  selaku dosen mata kuliah yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini;
2.      rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini;
3.      semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.

Tasikmalaya, 06 Desember 2014                                            Penulis












DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH.................................................................... 1
C.     TUJUAN MAKALAH........................................................................ 2
D.    KEGUNAAN MALAKAH................................................................ 2
E.     PROSEDUR MAKALAH.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
1. DEFINISI SISTEM IMUN............................................................. 3
B.     PEMBAHASAN.................................................................................. 3
1.      PERANAN SISTEM IMUN BAGI TUBUH............................... 3
2.      MACAM – MACAM SISTEM IMUN......................................... 4
3.      GANGGUAN PADA SISTEM IMUN........................................ 13
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
1.      SIMPULAN................................................................................... 15
2.      SARAN.......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan semua mekanisme tubuh untuk mempertahankan diri dari serangan benda asing yang masuk kedalam tubuh. Keberadaan sistem imun dalam tubuh manusia sangat penting, hal itu dikarenakan sistem imun akan menyerang antigen yang masuk kedalam tubuh sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit.
Selain sebagai benteng pertahanan dari berbagai antigen, sistem imun juga berperan dalam peremajaan sel-sel yang telah mengalami kerusakan dan kematian serta berperan dalam membersihkan sisa-sisa sel buangan. Bagi orang-orang yang mempunyai kelainan terhadap sistem imun, mereka akan memiliki gangguan- gangguan yang disebabkan oleh sistem imun mereka sendiri.
Dalam  menghadapi berbagai antigen yang masuk kedalam tubuh, ada sebagian sistem imun yang tidak akan langsung merespon terhadapa antigen tersebut. Hal itu dikarenakan sistem imun harus terlebih dahulu adaptasi dan mengenali jenis antigen tersebut.
Pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya sisem imun bagi tubuh masih sangat rendah, baik itu dikalangan mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya. Sehingga perlu adanya suatu referensi yang dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya sistem imun sebagai pertahanan bagi tubuh. Oleh karena itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Mekanisme Pertahanan Tubuh : Peranan Sistem Imun sebagai Pertahanan Tubuh Terhadap Penyakit”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.    Apa saja peranan sistem imun bagi tubuh ?
2.    Apa saja macam – macam sistem imun ?
3.    Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem imun ?
C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.    peranan sistem imun bagi tubuh;
2.    macam – macam sistem imun;
3.    gangguan yang terjadi pada sistem imun.

D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pemahaman tentang sistem imun atau sistem kekebalan dalam tubuh. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.      penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang mekanisme pertahanan tubuh yaitu tentang sistem imun sebagai benteng pertahanan tubuh dari berbagai penyakit;
2.      pembaca, sebagai media informasi tentang sistem imun atau sistem kekebalan tubuh.

E.     Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tinjauan Pustaka
1.      Definisi Sistem Imun
Imunitas merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap bahan asing secara molekuler maupun seluler. Immunitas berasal dari kata latin yaitu immunitas. Secara umum sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Jika sistem imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus dapat berkembang dalam tubuh. Sistem imun juga memberikan pengawasan terhadap pertumbuhan sel tumor. Terhambatnya mekanisme kerja sistem imun dapat meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. Sebagai bahan pemicu respon imun tersebut dikenal dengan antigen dan sebagai jawaban reaksi imun dikenal dengan anribodi.
Respon imun merupakan respon tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen yang bertujuan mengeliminasi antigen tersebut. Respon imun melibatkan berbagai macam sel dan protein, terutama sel makrofag, sel limfosit, komplemen, dan sitokin yang saling berinteraksi secara kompleks.

B.     Pembahasan
1.      Peranan Sistem Imun Bagi Tubuh
Sistem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia untuk mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia. Adapun beberapa peranan penting dari sistem imun, yaitu :
a.       melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh;
b.      menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan;
c.       mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal yang berpotensi menjadi neoplasma;
d.      menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh dengan membersihkan sisa – sisa sel dan zat buangan sehingga tipe-tipe sel tetap seragam dan tidak berubah.

2.      Macam – macam Sistem Imun
a.       Berdasarkan Cara Mempertahankan Diri dari Penyakit
1)      Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik atau Inate Immunity
Sistem Pertahanan Tubuh Non Spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak membedakan mikrobia patogen satu dengan yang lainnya. Dapat mendeteksi adanya benda asing dan melindungi tubuh dari kerusakan, namun tidak dapat mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun ini telah ada dalam tubuh sejak dilahirkan. Adapun ciri-cirinya yaitu  :
a)         tidak selektif;
b)        tidak mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya;
c)         respon segera bereaksi begitu hospes mengenali adanya serangan mikroorganisme;
d)        memiliki komponen yang mampu menangkal benda untuk masuk ke dalam tubuh.
Sistem pertahanan ini diperoleh melalui beberapa cara, yaitu :
(1)   Pertahanan yang Terdapat di Permukaan Tubuh
(a)    Pertahanan Fisik
Pertahanan secara fisik dilakukan oleh lapisan terluar tubuh, yaitu kulit dan membran mukosa, yang berfungsi menghalangi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh.
(b)   Pertahanan Mekanis
Pertahanan secara mekanis dilakukan oleh rambut hidung dan silia pada trakea. Rambut hidung berfungsi menyaring udara yang dihirup dari berbagai partikel berbahaya dan mikrobia. Sedangkan silia berfungsi menyapu partikel berbahaya yang terperangkap dalam lendir untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh.
(c)    Pertahanan Kimiawi
Pertahanan secara kimiawi dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa. Sekret tersebut mengandung zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikrobia. Contoh dari sekret tersebut adalah minyak dan keringat. Minyak dan keringat memberikan suasana asam
(pH 3-5) sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme di kulit.
Sedangkan air liur (saliva), air mata, dan sekresi mukosa (mukus) mengandung enzim lisozim yang dapat membunuh bakteri dengan cara menghidrolisis dinding sel bakteri hingga pecah sehingga bakteri mati.
(d)   Pertahanan Biologis
Pertahanan secara biologi dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya ( Flora normal ) yang hidup di kulit dan membran mukosa. Bakteri tersebut melindungi tubuh dengan cara berkompetisi dengan bakteri patogen dalam memperoleh nutrisi.

(2)   Respons Peradangan (Inflamasi)
Inflamasi merupakan respons tubuh terhadap kerusakan jaringan, misalnya akibat tergores atau benturan keras. Proses inflamasi merupakan kumpulan dari empat gejala sekaligus, yakni dolor (nyeri), rubor (kemerahan), calor (panas), dan tumor (bengkak).
Inflamasi berfungsi mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat penyembuhan luka. Reaksi inflamasi juga berfungsi sebagai sinyal bahaya dan sebagai perintah agar sel darah putih (neutrofil dan monosit) melakukan fagositosis terhadap mikrobia yang menginfeksi tubuh. Mekanisme inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
(a)      Adanya kerusakan jaringan sebagai akibat dari luka, sehingga mengakibatkan patogen mampu melewati pertahanan tubuh dan menginfeksi sel-sel tubuh.
(b)     Jaringan yang terinfeksi akan merangsang mastosit untuk mengekskresikan histamin dan prostaglandin.
(c)      Terjadi pelebaran pembuluh darah yang meningkatkan kecepatan aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh darah meningkat.
(d)     Terjadi perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan monosit) menuju jaringan yang terinfeksi.
(e)      Sel-sel fagosit memakan patogen.

(3)   Fagositosis
Fagositosis adalah mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan cara mencerna mikrobia/partikel asing. Sel fagosit terdiri dari dua jenis, yaitu fagosit mononuklear dan fagosit polimorfonuklear. Contoh fagosit mononuklear adalah monosit (di dalam darah) dan jika bermigrasi ke jaringan akan berperan sebagai makrofag. Contoh fagosit polimorfonuklear adalah granulosit, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, dan cell mast (mastosit). Sel-sel fagosit akan bekerja sama setelah memperoleh sinyal kimiawi dari jaringan yang terinfeksi patogen. Berikut ini adalah proses fagositosis :
(a)      Pengenalan (recognition), mikrobia atau partikel asing terdeteksi oleh sel-sel fagosit.
(b)     Pergerakan (chemotaxis), pergerakan sel fagosit menuju patogen yang telah terdeteksi.
(c)      Perlekatan (adhesion), partikel melekat dengan reseptor pada membran sel fagosit.
(d)     Penelanan (ingestion), membran sel fagosit menyelubungi seluruh permukaan patogen dan menelannya ke dalam sitoplasma yang terletak dalam fagosom.
(e)      Pencernaan (digestion), lisosom yang berisi enzim-enzim bergabung dengan fagosom membentuk fagolisosom dan mencerna seluruh permukaan patogen hingga hancur. Setelah infeksi hilang, sel fagosit akan mati bersama dengan sel tubuh dan patogen. Hal ini ditandai dengan terbentuknya nanah.
(f)      Pengeluaran (releasing), produk sisa patogen yang tidak dicerna akan dikeluarkan oleh sel fagosit.

(4)  Protein Antimikrobia
Protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh non spesifik adalah protein komplemen dan interferon. Protein komplemen membunuh patogen dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut. Hal ini menyebabkan ion Ca2+ keluar dari sel, sementara cairan dan garam-garam dari luar bakteri akan masuk ke dalamnya dan menyebabkan hancurnya sel bakteri tersebut.
Interferon dihasilkan oleh sel yang terinfeksi virus. Interferon dihasilkan saat virus memasuki tubuh melalui kulit dan selaput lendir. Selanjutnya, interferon akan berikatan dengan sel yang tidak terinfeksi. Sel yang berikatan ini kemudian membentuk zat yang mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat dicegah.

2)      Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik atau  Adaptive Immunity
Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh non spesifik. Sistem imun ini diperoleh karena proses adaptasi. Adapun ciri-cirinya yaitu  :
a)         Bersifat selektif
b)        Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing
c)         Mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya
d)        Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia (antibodi)
e)         Perlambatan waktu antara eksposur dan respons maksimal
Sistem pertahanan ini diperoleh melalui beberapa cara, yaitu :
(1) Limfosit
(a)    Limfosit B (Sel B)
Proses pembentukan dan pematangan sel B terjadi di sumsum tulang. Sel B berperan dalam pembentukan kekebalan humoral dengan membentuk antibodi. Sel B dapat dibedakan menjadi :
·           Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.
·           Sel B pengingant, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi kedua.
·           Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
(b)   Limfosit T (Sel T)
Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang, sedangkan proses pematangannya terjadi di kelenjar timus. Sel T berperan dalam pembentukan kekebalan seluler, yaitu dengan cara menyerang sel penghasil antigen secara langsung. Sel T juga membantu produksi antibodi oleh sel B plasma. Sel T dapat dibedakan menjadi :
·           Sel T pembunuh, berfungsi menyerang patogen yang masuk dalam tubuh, sel tubuh yang terinfeksi, dan sel kanker secara langsung.
·           Sel T pembantu, berfungsi menstimulasi pembentukan sel B plasma dan sel T lainya serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis.
·           Sel T supresor, berfungsi menurunkan dan menghentikan respons imun dengan cara menurunkan produksi antibodi dan mengurangi aktivitas sel T pembunuh. Sel T supresor akan bekerja setelah infeksi berhasil ditangani.

(2)  Antibodi (Immunoglobulin/Ig)
Antibodi akan dibentuk saat ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antigen adalah senyawa protein yang ada pada patogen sel asing atau sel kanker. Antibodi disebut juga immunoglobulin atau serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh melalui proses kekebalan (immune). Antibodi merupakan senyawa protein yang berfungsi melawan antigen dengan cara mengikatnya, untuk selanjutnya ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag.
Antibodi tersusun dari dua rantai polipeptida yang identik, yaitu dua rantai ringan dan dua rantai berat. Keempat rantai tersebut dihubungkan satu sama lain oleh ikatan disulfida dan bentuk molekulnya seperti huruf Y. Setiap lengan dari molekul tersebut memiliki tempat pengikatan antigen. Beberapa cara kerja antibodi dalam menginaktivasi antigen yaitu :
·           Netralisasi (menghalangi tempat pengikatan virus, membungkus bakteri dan atau opsonisasi)
·           Aglutinasi partikel yang mengandung antigen, seperti mikrobia
·           Presipitasi (pengendapan) antigen yang dapat larut
·           Fiksasi komplemen (aktivasi komplemen)

Antibodi dibedakan menjadi lima tipe seperti pada tabel di bawah ini.
No.
Tipe Antibodi
Karakteristik
1.
IgM
Pertama kali dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi infeksi yang pertama kali (respons kekebalan primer)
2.
IgG
Paling banyak terdapat dalam darah dan diproduksi saat terjadi infeksi kedua (respons kekebalan sekunder). Mengalir melalui plasenta dan memberi kekebalan pasif dari ibu kepada janin.
3.
IgA
Ditemukan dalam air mata, air ludah, keringat, dan membran mukosa. Berfungsi mencegah infeksi pada permukaan epitelium. Terdapat dalam kolostrum yang berfungsi untuk mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran pencernaan
4.
IgD
Ditemukan pada permukaan limfosit B sebagai reseptor dan berfungsi merangsang pembentukan antibodi oleh sel B plasma.
5.
IgE
Ditemukan terikat pada basofil dalam sirkulasi darah dan cell mast (mastosit) di dalam jaringan yang berfungsi memengaruhi sel untuk melepaskan histamin dan terlibat dalam reaksi alergi.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa sistem kekebalan tubuh berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit terdiri atas beberapa lapis seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Beberapa Lapis Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit
Pertahanan Tubuh Non Spesifik
Pertahanan Tubuh Spesifik
Pertahanan Pertama
Pertahanan Kedua
Pertahanan Ketiga
§  Kulit
§  Membran mukosa
§  Rambut hidung dan silia pada trakea
§  Cairan sekresi dari kulit dan membran mukosa
§  Inflamasi
§  Sel-sel fagosit
§  Protein antimikrobia
§  Limfosit
§  Antibodi

b.      Berdasarkan Mekanisme Kerja
1)   Kekebalan Humoral
Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk pertama kali, sel B pembelah akan membentuk sel B pengingat dan sel B plasma. Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga makrofag akan mudah menangkap dan menghancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir, sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama. Serangkaian respons ini disebut respons kekebalan primer.
Apabila antigen yang sama masuk kembali dalam tubuh, sel B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel  Bplasma yang akan memproduksi antibodi. Respons tersebut dinamakan respons kekebalan sekunder.

2)   Kekebalan Seluler
Kekebalan seluler melibatkan sel T yang bertugas menyerang sel asing atau jaringan tubuh yang terifeksi secara langsung. Ketika sel T pembunuh terkena antigen pada permukaan sel asing, sel T pembunuh akan menyerang dan menghancurkan sel tersebut dengan cara merusak membran sel asing. Apabila infeksi berhasil ditangani, sel T supresor akan mengehentikan respons kekebalan dengan cara menghambat aktivitas sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.

c.       Berdasarkan Cara Memperolehnya
1)        Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.
a)    Kekebalan Aktif Alami
Kekebalan aktif alami diperoleh seseorang setelah mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman penyakit. Setelah sembuh, orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit itu. Misalnya, seseorang yang pernah sakit campak tidak akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kalinya.


b)   Kekebalan Aktif Buatan
Kekebalan aktif buatan diperoleh melalui vaksinasi atau imunisasi. Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh. Vaksin merupakan siapan antigen yang dierikan secara oral (melalui mulut) atau melalui suntikan untuk merangsang mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen. Vaksin dapat berupa suspensi mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin juga dapat berupa toksoid atau ekstrak antigen dari suatu patogen yang telah dilemahkan. Vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh akan menstimulasi pembentukan antibodi untuk melawan antigen sehingga tubuh menjadi kebal terhadap penyakit yang menyerangnya.
Beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar, tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak, dan demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut biasanya diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

2)        Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kebalikan dari kekebalan aktif. Kekebalan pasif diperoleh setelah menerima antibodi dari luar tubuh, baik secara alami maupun buatan.

a)    Kekebalan Pasif Alami
Kekebalan pasif alami dapat ditemukan pada bayi setelah menerima antibodi dari ibunya melalui plasenta saat masih berada di dalam kandungan. Kekebalan ini juga dapat diperoleh dengan pemberian ASI pertama (kolostrum) yang mengandung banyak antibodi.

b)   Kekebalan Pasif Buatan
Kekebalan pasif buatan diperoleh dengan cara menyuntikkan antibodi yang diekstrak dari suatu individu ke tubuh orang lain sebagai serum. Kekebalan ini berlangsung singkat, tetapi mampu menyembuhkan dengan cepat. Contohnya adalah pemberian serum antibisa ular kepada orang yang dipatuk ular berbisa.

3.      Gangguan Pada Sistem Imun
a.       Alergi
Alergi atau hipersensivitas adalah respons imun yang berlebihan terhadap senyawa yang masuk ke dalam tubuh. Senyawa tersebut dinamakan alergen. Alergen dapat berupa debu, serbuk sari, gigitan serangga, rambut kucing, dan jenis makanan tertentu, misalnya udang.
Proses terjadinya alergi diawali dengan masuknya alergen ke dalam tubuh yang kemudian merangsang sel B plasma untuk menyekresikan antibod IgE. Alergen yang pertama kali masuk ke dalam tubuh tidak akan menimbulkan alergi, namun IgE yang terbentuk akan berikatan dengan mastosit. Akibatnya, ketika alergen masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya, alergen akan terikat pada IgE yang telah berikatan dengan mastosit. Mastosit kemudian melepaskan histamin yang berperan dalam proses inflamasi. Respons inflamasi ini mengakibatkan timbulnya gejala alergi seperti bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung berlendir, dan kesulitan bernapas. Gejala alergi dapat dihentikan dengan pemberian antihistamin.
b.      Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus. Autoimunitas menyebabkan beberapa kelainan, yaitu :
1)   Diabetes mellitus
Diabetes mellitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon insulin. Hal ini mengakibatkan tubuh kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula darah meningkat.
2)   Myasthenia gravis
Myasthenia gravis disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot lurik sehingga otot lurik mengalami kerusakan.
3)   Addison’s disease
Addison’s disease disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar adrenal. Hal ini mengakibatkan berat badan menurun, kadargula darah menurun, mudah lelah, dan pigmentasi kulit meningkat.
4)   Lupus
Lupus disebabkan oleh antibodi yang menyerang tubuh sendiri. Pada penderita lupus, antibodi menyerang tubuh dengan dua cara, yaitu :
a)    Antibodi menyerang jaringan tubuh secara langsung. Misalnya, antibodi yang menyerang sel darah merah sehingga menyebabkan anemia.
b)   Antibodi bergabung dengan antigen sehingga membentuk ikatan yang dianamakan kompleks imun.
5)   Radang sendi (artritis reumatoid)
Radang sendi merupakan penyakit autoimunitas yang menyebabkan peradangan dalam waktu lama pada sendi.
6)   AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel T.  








BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.
1.      Sistem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia untuk mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
2.      Secara umum, imunitas merupakan respon molekul dan selular yang mekanismenya terbagi dua yaitu kekebalan non spesifik (inate immunity) yang didapatkan sejak lahir  dan kekebalan spesifik (adaptive immunity) yang diperoleh melalui proses adaptasi terlebih dahulu terhadap patogen yang masuk kedalam tubuh.
3.      Sistem imun sebagai sistem pertahanan pada tubuh, ternyata dapat mengakibatkan gangguan pada orang-orang tertentu. Contoh dari gangguan imun tersebut adalah alergi, dan autoimunitas.

B.     SARAN
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.    Penulis dan pembaca hendaknya memahami tentang berbagai macam peranan dari sistem imun yang akan melindungi tubuh kita dari berbagai jenis penyakit.



DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,A. (2013). Pengertian, Fungsi dan Mekanisme Sistem Imun Tubuh Manusia. [Online]. Tersedia : http://kidungkawan.blogspot.com/2013/10/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-sistem.html. [03 Desember 2014].
Rajab, M.R. (2012). Mekanisme Sistem Imun dalam Tubuh. [Online]. Tersedia: http://mrifkira.blogspot.com/2014/02/mekanisme-sistem-imun-dalam-tubuh.html. [03 Desember 2014].
Rantam, F.A. (2003). Metode Imunologi. Surabaya : Airlangga University Press.

 


Mengenai Saya

Mari kita belajar bersama... Mencari ilmu itu tidak hanya di bangku sekolah..