Translate !!

Jumat, 25 Januari 2013

Contoh Cerpen


Super pemaaf   
 Karya : Risti Husniawati
Hujan tak henti-henti. Waktu  menunjukkan pukul 03.00 sore. Aku masih di dalam kelas. Belajar Biologi,tentang reprodukisi  jamur. Entah kenapa aku tidak konsentrasi. Hatiku tidak ada di kelas. Melayang entah kemana. Teringat tentang tugas-tugas  yang mulai menumpuk. Aku ingin pelajaran ini segera berakhir. Segera pulang….terbebas dari beban – beban belajar.
Ibu Selly, gurunya . Beliau terkenal sebagai guru yang “super”… super jutek, super nyebelin, super galak super tegas dan super-super yang lainnya - termasuk super bubur-Sebenarnya saya sadar bahwa dia tengah memperhatikan aku. Sesekali dia berdehem. Tanda memberikan peringatan. Tapi itu semua aku abaikan. Karena walau bagaimanapun juga aku tak bakalan konsentrasi. Aku malahan sibuk sendiri membuat sebuah cerpen. Pasti dia akan marah besar jikalau tahu apa yang sebenarnya aku lakukan.
Ketika aku tengah melamun,tiba-tiba…….
“Sarah!” panggilnya.
“Astagfirullah…Ada apa ini?”aku terkaget-kaget merespon panggilan bu Selly.Teman-teman yang lain semuanya menengok kearah ku sambil tertawa.Aku semakin bingung.Dan bu Sell pun berbicara “Sarah terangkan sekali lagi mengenai reproduksi jamur!”
Aku tertunduk dan berkata” maaf saya tidak bisa bu…”
“tak bisa ? gampang sekali kamu berbicara…-emang gampang-“bentaknya.
Aku hanya bisa diam seribu bahasa.Bener-bener gak bisa.kebetulan semalam gak sempat belajar karena ketiduran.
”ayo jawab ! gitu ajha kok lama banget.Tadi kan udah ibu jelasin” Bu Selly kembali bicara. ”apa tadi kamu tidak memperhatikan?”sambungnya
“maaf tidak bu”jawabku
“belum baca di rumah?”
“Belum bu !”
“Ya udah kalau begitu kamu maju sana kedepan, berdiri, biar teman-teman yang lain gak bakalan niru sikap kamu!”perintahnya.
Dengan langkah ragu – ragu bercampur malu aku maju dan berdiri di depan kelas. Teman-teman semuanya memandang kearah ku. “Aku ini model,model yang akhlak nya jelek”pikirku.Bu Sellly kembali menerangkan pelajaran. Aku yang berada di belakang nya,merasa gejolak hatiku tengah memuncak .Di tambah lagi kebencian ku padanya yang timbul setelah ujian akhir semester I .Beliau memberiku nilai raport di bawah standar. Ingin rasanya aku menikam tubuh beliau dan memukulnya -itulah godaan syetan -.
Tak lama kemudin bel pulang berbunyi.Aku merasa senang karena hukuman ku akan berakhir.Tapi setelah Bu Selly membereskan buku-bukunya,dia tak mempersilahkan aku duduk.Dia langsung hengkang dari kelas tanpa salam.”akh dasar guru yang Gak jelas “teriakku. Mungkin suaraku masih kedengaran oleh beliau.
Aku pun pulang.Setibanya di rumah,aku teringat peristiwa di sekolah.Gimana yach kalau bu Selly sakit hati gara-gara perkataan seperti itu. Perasaan ku galau tak menentu... Perasaan bersalah,takut dia marah, memuncak di hati ku. Untuk tidur pun terasa amat sulit.  Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, aku masih belum bisa memejamkan mata.
Akhirnya ku langkahkn kaki, mengambil wudhu. Ku kenakan mukena, dan memulai takbir “Allahu Akbar”..Batinku mulai merasa tenang. Setelah salam ku lantunkan doa-doa kepada Allah swt. Tak lupa ku berdoa supaya bu Selly mau memaafkanku.
Siang harinya, ketika aku melewat ke ruang guru ,aku melihat bu Selly sedang duduk. Aku ingin meminta maaf kepadanya.Dan aku pun mengetuk pintu “Assalamualaikum…”
“Waalaikum sallam..”bu Selly menjawab salam ku.”Ada apa sar?”lanjutnya.
Sambil aku mendekati Bu Selly “Maaf bu saya telah mengganggu waktunya..maksud dari kedatangaan saya kesini adalah untuk meminta maaf kepada ibu atas kejadian yang kemarin di kelas…”
“Ouh..masalah itu..iya ibu sudah maafkan..tapi kamu harus janji tidak akan pernah mengulangi kejadian yang serupa…dan ibu juga minta maaf….karena telah meghukum kamu dan lupa mempersilahkan kamu duduk..” jawabnya.
Dengan mata berkaca-kaca aku langsung memeluk bu Selly “Makasih ibu…ternyata selain super galak,ibu juga super baik dan super pemaaf..he”
”Ingat kamu jangan sekali-sekali lagi melakukan hal seperti itu lagi ya..” beliau menasihatiku.
”iya bu” jawabku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Mari kita belajar bersama... Mencari ilmu itu tidak hanya di bangku sekolah..