Super pemaaf
Karya : Risti Husniawati
Hujan tak henti-henti. Waktu menunjukkan pukul 03.00 sore. Aku masih di
dalam kelas. Belajar Biologi,tentang reprodukisi jamur. Entah kenapa aku tidak konsentrasi. Hatiku
tidak ada di kelas. Melayang entah kemana. Teringat tentang tugas-tugas yang mulai menumpuk. Aku ingin pelajaran ini
segera berakhir. Segera pulang….terbebas dari beban – beban belajar.
Ibu Selly, gurunya . Beliau terkenal
sebagai guru yang “super”… super jutek, super nyebelin, super galak super tegas
dan super-super yang lainnya - termasuk super bubur-Sebenarnya saya sadar bahwa
dia tengah memperhatikan aku. Sesekali dia berdehem. Tanda memberikan
peringatan. Tapi itu semua aku abaikan. Karena walau bagaimanapun juga aku tak
bakalan konsentrasi. Aku malahan sibuk sendiri membuat sebuah cerpen. Pasti dia
akan marah besar jikalau tahu apa yang sebenarnya aku lakukan.
Ketika aku tengah
melamun,tiba-tiba…….
“Sarah!” panggilnya.
“Astagfirullah…Ada apa ini?”aku
terkaget-kaget merespon panggilan bu Selly.Teman-teman yang lain semuanya
menengok kearah ku sambil tertawa.Aku semakin bingung.Dan bu Sell pun berbicara
“Sarah terangkan sekali lagi mengenai reproduksi jamur!”
Aku tertunduk dan berkata” maaf saya
tidak bisa bu…”
“tak bisa ? gampang sekali kamu berbicara…-emang
gampang-“bentaknya.
Aku hanya bisa diam seribu
bahasa.Bener-bener gak bisa.kebetulan semalam gak sempat belajar karena
ketiduran.
”ayo jawab ! gitu ajha kok lama
banget.Tadi kan udah ibu jelasin” Bu Selly kembali bicara. ”apa tadi kamu tidak
memperhatikan?”sambungnya
“maaf tidak bu”jawabku
“belum baca di rumah?”
“Belum bu !”
“Ya udah kalau begitu kamu maju sana
kedepan, berdiri, biar teman-teman yang lain gak bakalan niru sikap
kamu!”perintahnya.
Dengan langkah ragu – ragu bercampur
malu aku maju dan berdiri di depan kelas. Teman-teman semuanya memandang kearah
ku. “Aku ini model,model yang akhlak nya jelek”pikirku.Bu Sellly kembali menerangkan
pelajaran. Aku yang berada di belakang nya,merasa gejolak hatiku tengah
memuncak .Di tambah lagi kebencian ku padanya yang timbul setelah ujian akhir
semester I .Beliau memberiku nilai raport di bawah standar. Ingin rasanya aku
menikam tubuh beliau dan memukulnya -itulah godaan syetan -.
Tak lama kemudin bel pulang
berbunyi.Aku merasa senang karena hukuman ku akan berakhir.Tapi setelah Bu
Selly membereskan buku-bukunya,dia tak mempersilahkan aku duduk.Dia langsung
hengkang dari kelas tanpa salam.”akh dasar guru yang Gak jelas “teriakku.
Mungkin suaraku masih kedengaran oleh beliau.
Aku pun pulang.Setibanya di rumah,aku
teringat peristiwa di sekolah.Gimana yach kalau bu Selly sakit hati gara-gara
perkataan seperti itu. Perasaan ku galau tak menentu... Perasaan bersalah,takut
dia marah, memuncak di hati ku. Untuk tidur pun terasa amat sulit. Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi, aku
masih belum bisa memejamkan mata.
Akhirnya ku langkahkn kaki, mengambil
wudhu. Ku kenakan mukena, dan memulai takbir “Allahu Akbar”..Batinku mulai
merasa tenang. Setelah salam ku lantunkan doa-doa kepada Allah swt. Tak lupa ku
berdoa supaya bu Selly mau memaafkanku.
Siang harinya, ketika aku melewat ke
ruang guru ,aku melihat bu Selly sedang duduk. Aku ingin meminta maaf
kepadanya.Dan aku pun mengetuk pintu “Assalamualaikum…”
“Waalaikum sallam..”bu Selly menjawab
salam ku.”Ada apa sar?”lanjutnya.
Sambil aku mendekati Bu Selly “Maaf
bu saya telah mengganggu waktunya..maksud dari kedatangaan saya kesini adalah
untuk meminta maaf kepada ibu atas kejadian yang kemarin di kelas…”
“Ouh..masalah itu..iya ibu sudah maafkan..tapi
kamu harus janji tidak akan pernah mengulangi kejadian yang serupa…dan ibu juga
minta maaf….karena telah meghukum kamu dan lupa mempersilahkan kamu duduk..”
jawabnya.
Dengan mata berkaca-kaca aku langsung
memeluk bu Selly “Makasih ibu…ternyata selain super galak,ibu juga super baik
dan super pemaaf..he”
”Ingat kamu jangan sekali-sekali lagi
melakukan hal seperti itu lagi ya..” beliau menasihatiku.
”iya bu” jawabku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar